Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama beberapa dekade menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara drastis. Dalam film 17 Surat Cinta karya Dhandy Laksono, deforestasi terutama disebabkan oleh penebangan liar secara sistematis, jual beli lahan hutan serta pembukaan area perkebunan sawit ilegal yang melibatkan beberapa perusahaan besar. Dampak deforestasi ini tidak hanya berimbas terhadap lingkungan hutan saja, namun juga berdampak besar bagi keberlangsungan berbagai hewan yang dilindungi seperti orang utan, gajah dan harimau.
Bertepatan dengan memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia 2024, Alumni SMA Jakarta Bersatu (ASJB) berkolaborasi dengan IKAL (Ikatan Alumni) SMAN 26, Davoice Radio, Komite dan Pepala (Pelajar Pecinta Alam) Alumni SMAN 26 menyelenggarakan nontong bareng (nobar) pada Jum’at 29 November 2024 di Aula Sekolah SMAN 26 Tebet.
Film 17 Surat Cinta adalah film dokumenter yang dibuat oleh Ekspedisi Indonesia Baru yang bekerja sama dengan berbagai organisasi lingkungan seperti Auriga Nusantara, Forest Watch Indonesia, Yayasan HAKA, Greenpeace Indonesia dan Pusaka Bentala Rakyat.
“Hutan merupakan salah satu solusi penting untuk mengatasi perubahan iklim. Oleh karena itu, ASJB sebagai salah satu elemen masyarakat yang visi misinya sangat berorientasi mempertahankan konsensus kebangsaan mengajak seluruh masyarakat Indonesia umumnya, para alumni dan para siswa SMA dan sederajat khususnya untuk berkolaborasi melakukan sosialisasi pentingnya membangun kesadaran dan aksi nyata demi kelestarian hutan yang kita cintai. Bumi, adalah Ibu yang memberikan segalanya bagi kehidupan kita,” ujar Jeni Ketua Umum ASJB (Jakarta, 29/11/2024).
Jeni juga sangat mengapresiasi atas dukungan sekolah SMAN 26, Komite dan IKAL SMAN 26, Pepala SMAN 26 serta Davoice Radio, yang telah menyelenggarakan film dokumenter 17 Surat Cinta pada hari ini 29 November 2024 di Aula SMAN 26, dengan melibatkan para siswa kelas X & XI, sebagai penerus bangsa di masa depan. Ia juga berterima kasih kepada Ibu Happy Farida Djarot anggota Komite 2 DPD RI yang menyempatkan hadir untuk memberikan semangat kepada para penonton.
Herawan Setyadi Ketua IKAL SMAN 26 selaku penyelenggara acara, mengatakan film 17 Surat Cinta sangat edukatif, terutama pemahaman pentingnya menanam pohon sebagai upaya menanggulangi kerusakan hutan di Indonesia.
“Sebagai bentuk kepedulian akan lingkungan, program kami berikutnya adalah acara jalan santai “Let’s Walk Together” seputar Ecopark Tebet pada tanggal 11 Januari 2025. Acara ini terbuka untuk segenap alumni SMAN 26 beserta keluarga,” lanjut Herawan.
Seusai pemutaran film, Pelajar Pecinta Alam (Pepala) Alumni SMAN 26 menggelar diskusi sambil berbagi pengalaman. Diskusi dipandu oleh Evie, Sekretaris Pepala dengan suasana riang sambil mengajak siswa-siswi berbagi pengalaman. Diskusi diselingi hadiah pemberian buku berjudul “Cita-Cita Titik Dua Petani” karya Kanti W Janis, seorang penulis alumni SMAN 26.
“Kami sangat miris dengan deforestasi ini. Kami menghimbau agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, namun sebaliknya melakukan reboisasi. Hutan dan alam adalah rumah kami,” cetus Arief di lokasi acara (Jakarta, 29/11/2024).
Sebagai wujud kepedulian akan lingkungan, Arief Hefix selaku Ketua Pepala Alumni SMAN 26 secara simbolis memberikan pohon kepada Happy Djarot anggota Komite II DPD RI yang turut hadir saat itu. Dilanjutkan penyerahan pohon oleh Piet Purnakarya Pengurus Pepala kepada Jeni Suryanti Ketua Umum ASJB disaksikan para hadirin.
Penyerahan pohon ini diharapkan dapat menginspirasi bagi komunitas pecinta alam serta masyarakat untuk terus menjaga alam serta peduli lingkungan dengan menanam pohon.
Kegiatan nobar film 17 Surat Cinta dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia 2024 di Aula SMAN 26 ini mengajak semua kalangan untuk berkontribusi positif dalam upaya melestarikan alam. Pohon yang kita tanam hari ini akan menjadi warisan berharga bagi anak cucu kita sebagai generasi penerus bangsa.
Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia!