Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam mempersatukan suatu komunitas, baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya.
UMKM yang digagas oleh ASJB (Alumni SMA Jakarta Bersatu) setidaknya memperkuat ekonomi lokal, dengan menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan. Dalam hal ini termasuk uang yang beredar di komunitas akan bertahan lebih lama karena transaksi terjadi secara lokal (efek multiplier ekonomi).
Membangun Identitas Komunitas
UMKM sering kali memanfaatkan sumber daya, budaya, dan kearifan lokal, sehingga memperkuat identitas bersama. Contoh: UMKM kuliner tradisional, seperti dodol Betawi atau produk khas daerah bisa menjadi kebanggaan warga. UMKM sering menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, seperti grup chatting, arisan, atau bazar UMKM. Kolaborasi antar-pelaku UMKM (misalnya gotong royong atau pemasaran bersama) memperkuat solidaritas.
Mendorong Partisipasi Masyarakat
Program UMKM ASJB sering melibatkan banyak pihak, seperti pemuda, ibu rumah tangga, atau kelompok masyarakat, sehingga menciptakan rasa memiliki. Contoh: Kelompok usaha bersama atau koperasi yang melibatkan banyak anggota komunitas.
Bahkan di saat krisis (seperti banjir atau bencana alam), UMKM bisa menjadi tulang punggung ekonomi komunitas dengan saling membantu. Seperti misalnya : Gerakan “UMKM DAY: Hari Belanja ASJB” selama menjelang bulan Ramadhan ini memperkuat rasa solidaritas. Dilain pihak, UMKM ASJB dapat berperan sebagai media pemersatu dalam keberagaman. Seperti diketahui, UMKM yang dijalankan oleh berbagai kelompok (etnis, agama, atau generasi) bisa menjadi wadah interaksi positif.
UMKM bukan hanya penggerak ekonomi, tetapi juga perekat sosial yang mempersatukan komunitas ASJB (Alumni SMA Jakarta Bersatu) melalui kegiatan ekonomi kolaboratif, pelestarian budaya, dan peningkatan interaksi warga. Dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap UMKM akan memperkuat kohesi sosial dalam jangka panjang.